Isnin, Ogos 13, 2012

Penangguhan azab kubur di bulan Ramadhan






Masalah azab kubur dan kenikmatannya adalah perkara yang ghaib yang hanya Allah dan Rasul-Nya yang tahu. Tidak ada ruang ijtihad peribadi dan berpendapat. Kewajiban kita mengimani berdasarkan dalil Al-Qur’an dan Hadis-hadis yang shohih.
Setelah diteliti dalam berbagai kitab-kitab aqidah dan kitab-kitab hadis baik kutub sittah mahupun tis’ah, kitab-kitab al-jawami’, kitab-kitab sunan, musnad, al-majami’, al-muwatho’, kitab-kitab al-ilal was su’alat, sampai kitab-kitab muskyilat wa ghoroibul hadis dan takhrij al-ahadits yang jumlahnya lebih dari 300 kitab (al-Maktabah asy-Syamilah al-Isdar 3.32), tidak ditemukan dalil dan riwayat yang sahih tentang diringankannya atau dihentikannya azab kubur atau tidak diazabnya orang yang meninggal dunia pada bulan Ramadhan.
Memang ada keterangan dalam Kitab “Bariqah Mahmudiyah fi Syarh Thariqah Muhammadiyah wa Syari’ah Nabawiyah 1/427 dan Kitab Faidh al-Qodir 4/408 yang mengutip dari Kitab “Bahr al-Kalam” bahwa azab kubur dihentikan setiap hari jumaat dan Bulan Ramadhan. Namun, pernyataan penulis “Bahr al-Kalam” ini tanpa disertai dalil. Al-Imam Ibnu Rajab dalam “Ahwal al-Qubur” 1/105 dalam sub judul “Hal yurfa’ al-‘azab fi ba’di al-Auqat ‘an ahlil qubur” secara ringkas sekali menulis “terkadang azab kubur dihentikan pada beberapa bulan yang mulia, telah diriwayatkan dari Anas bin Malik dengan sanad yang lemah bahawa azab kubur atas orang yang meninggal dihentikan pada bulan Ramadhan, demikian pula fitnah kubur ditiadakan bagi orang yang mati pada hari Jumaat atau malam jumaat”. Ibnu Rajab sendiri menyebut riwayat yang berupa atsar (perkataan sahabatt, bukan hadis Nabi) tersebut ternyata lemah  sehingga tidak boleh dijadikan hujjah.
Demikian pula hadis yang diklaim diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib yang bertanya kepada Nabi tentang keutamaan tarawih di bulan Ramadhan, di antaranya disebutkan: Pada malam pertama Ramadhan, orang beriman dibersihkan dosanya seperti hari dia dilahirkan oleh ibunya, pada malam kedua diampuni dosa kedua orangtuanya jika keduanya mukmin, –dst sampai–… dan pada hari dua puluh lima, Allah meniadakan adzab kubur darinya… Namun hadis ini pula adalah hadis palsu (maudhu’) yang tidak pantas dijadikan dalil dan hujjah dalam masalah ini (lihat Arsyif Multaqo Ahl al-hadits 1/6437 Al-maktabah asy-Syamilah).
Kesimpulanya:
tidak ada keterangan yang shohih yang mengaitkan adzab kubur dengan bulan Ramadhan.
Adapun tentang azab kubur, Ibnul Qoyyim menyebutnya ada dua macam, iaitu pertama, azab yang terus menerus bagi orang-orang kafir dan sebahagian pelaku maksiat. Kedua azab yang terputus (tidak terus-menerus) iaitu bagi orang yang ringan dosa/maksiatnya (lihat Faidh al-Qodir 4/309). Sebagai catatan juga; sepengetahuan kami, tidak ada keterangan dalil bahwa azab kubur ditimpakan setelah langkah ketujuh dari pengantar jenazah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

t

k