JOHRI - Dilihat dari perawakannya, tidak ada yang istimewa dari Parkaso Tomar, nenek berusia 70 tahun ini, bekerja di ladang dan mengurus ternakan, namun siapa menyangka bahawa nenek ini jaguh menembak yang paling hebat.
Dia digelar sebagai "nenek penembak tepat" dari Desa Johri di Uttar Pradesh, propinsi bahagian utara yang terkenal dengan pembunuhan yang terhormat dan juga gugur janin perempuan. Wilayah yang sangat tidak baik untuk para wanita untuk membesar.
Di desa inilah Tomar menjalani hidup, menginspirasi generasi baru sebagai wanita penembak.
Dia membungkam semua lawannya, baik di arena menembak dan juga di desanya. Dia pun memberikan inspirasi kepada putrinya Seema dengan menjadi satu-satunya wanita India yang memenangkan kejuaraan menembak dunia.
Bagi Parkoso, kemenangannya yang pertama adalah hal terindah yang selalu dia ingat.
"Saya mengalahkan seorang Jeneral Inspektorr di Delhi. Ketika dia akan pergi, seseorang mengatakan, setidaknya kau berfoto dahulu bersama nenek."
"Jeneral itu mengatakan 'Apa berfoto, saya sudah dipermalukan oleh seorang wanita'," ceritanya.
Sudah banyak piala dan kejuaraan yang telah dimenangkan oleh Parkoso. Dia telah berjaya menunjukkan pencapaiannya, namun dengan memberikan inspirasi kepada kaum muda adalah hal yang paling dibanggakannya.
Seperti dilansir BBC, Isnin (4/7/2011), daerah tersebut merupakan wilayah yang didominasi oleh kaum lelaki, namun berkat Parkoso, kini anak perempuan dan anak laki-laki bahu membahu bekerja bersama.(rhs)
Dia digelar sebagai "nenek penembak tepat" dari Desa Johri di Uttar Pradesh, propinsi bahagian utara yang terkenal dengan pembunuhan yang terhormat dan juga gugur janin perempuan. Wilayah yang sangat tidak baik untuk para wanita untuk membesar.
Di desa inilah Tomar menjalani hidup, menginspirasi generasi baru sebagai wanita penembak.
Dia membungkam semua lawannya, baik di arena menembak dan juga di desanya. Dia pun memberikan inspirasi kepada putrinya Seema dengan menjadi satu-satunya wanita India yang memenangkan kejuaraan menembak dunia.
Bagi Parkoso, kemenangannya yang pertama adalah hal terindah yang selalu dia ingat.
"Saya mengalahkan seorang Jeneral Inspektorr di Delhi. Ketika dia akan pergi, seseorang mengatakan, setidaknya kau berfoto dahulu bersama nenek."
"Jeneral itu mengatakan 'Apa berfoto, saya sudah dipermalukan oleh seorang wanita'," ceritanya.
Sudah banyak piala dan kejuaraan yang telah dimenangkan oleh Parkoso. Dia telah berjaya menunjukkan pencapaiannya, namun dengan memberikan inspirasi kepada kaum muda adalah hal yang paling dibanggakannya.
Seperti dilansir BBC, Isnin (4/7/2011), daerah tersebut merupakan wilayah yang didominasi oleh kaum lelaki, namun berkat Parkoso, kini anak perempuan dan anak laki-laki bahu membahu bekerja bersama.(rhs)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan