MANGALDAN, KOMPAS.com — Kalau ada hukuman buat pelanggar program keluarga berencana, boleh jadi Mensita Edano Cera bakal dipenjara lama. Kerana, perempuan 56 tahun itu sudah 21 kali melahirkan.
Nana Mensi, di Pangasinan, Filipina melahirkan ke-21 anaknya dalam keadaan sihat. Namun, lima di antaranya meninggal kerana kecelakaan atau sakit.
"Saya boleh terus melahirkan kalau tidak mengalami menopause," kata ibu yang kemudian menjaga lima anak angkat lagi itu.
Cera tinggal di Desa Barangay Guilig, dengan suaminya Emilio (59) dan dua anak termudanya yang berusia 17 tahun dan 14 tahun di sebuah rumah sederhana.
Pasangan itu menikah pada 1968, ketika itu usia Cera baru 15 tahun. Mereka sebenarnya menyedari program keluarga berencana yang dicanangkan Pemerintah Filipina dan alat kontrasepsi.
"Kami tidak pernah mencubanya. Tidak pernah tertarik," ujarnya.
"Meskipun memang sulit membesarkan sebegitu ramai anak, kami tidak menyesalinya. Tuhan sudah memberinya kepada kami dan kami membesarkannya dengan baik," kata Nana Mensi.
Dia melahirkan pertama kali pada 1971. Puteri sulungnya, Celia, kini berusia 40 tahun. Sementara si bongsu, Carl Edmund, berusia 14 tahun.
"Terus terang, sampai sekarang saya belum mengalami menopause. Jadi mungkin saya masih boleh punya anak lagi," katanya.
Dia melahirkan semua anaknya di rumah. Awalnya dengan bantuan bidan desa. Kini setelah usianya makin tua, proses kelahiran anak-anaknya dibantu doktor.
Menurut Cera, semua anaknya tumbuh dalam kondisi sehat. "Mereka jarang sakit. Meskipun mereka kelihatannya kurus, mereka sehat. Mereka makan teratur dan tidak pernah kelaparan," tegas perempuan yang mengidap diabetes itu.
Sementara itu, menurut Dr Ophelia Rivera, ibu seperti Cera rentan terhadap masalah kandungan dan penyakit jantung. Dia juga boleh mengalami kerosakkan gigi dan tulang reput.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan